Saya kadang berpikir bahwa
mungkin kejahatan dan keburukan itu bergender laki-laki. Agaknya memang tidak
berdasar, dan sebetulnya pun saya sangat menolak pola-pola pemikiran
gender-sentris semacam itu. Tapi anggap saja ini sebagai lelucon, bahwa berkali-kali
saya harus menerima kenyataan atas banyaknya peradaban yang telah menggambarkan
bukti-bukti itu.
Kesalahan pertama yang dilakukan
oleh manusia, dilakukan oleh Adam dan ia seorang laki-laki. Pembunuhan pertama,
Qabil terhadap Habil, ia seorang laki-laki. Firaun, raja kejam perbudakan serta
hitler, sang mesin pembunuh jutaan nyawa, mereka adalah seorang laki-laki. Atau
Malin Kundang si anak durhaka yang dikutuk menjadi batu, adalah seorang
laki-laki.
Lalu berlanjut pada sampah-sampah
busuk ini. Pelaku penganiayaan, perampokan disertai pembunuhan, pencurian,
pemerkosaan di dalam angkot, geng motor, preman-preman, kekerasaan dalam rumah
tangga dan seterusnya, semuanya selalu mengarah pada laki-laki sebagai
subjeknya. Hal-hal tersebutlah yang membuat saya berpikiran bahwa mungkin perang
melawan kejahatan yang selama ini dilakukan, sebenarnya adalah perang melawan
laki-laki.
-----
Tapi disamping itu semua, dalam pengertian yang lain,
buat saya perempuan tetap yang paling “membahayakan”
No comments:
Post a Comment