Friday, March 18, 2016

SEBINAR

Sebinar tanggal di ujung hingar
Di rimba yang tak pernah kelu ditimba berima

“Mari pasang pelana, mari berkelana
Istana telah menanti diujung sana”
Sudah sekian masa sekian purnama
Banyak fana tengah menanti untuk diberi nama”

Sebinar tanggal di ujung hingar

Entah ilusi atau hipokrisi
Seolah ia cuma sebuah hanya
Bersisih sekian paras pasi
Yang digamangi soal perut anak istrinya

Sebinar tanggal di ujung hingar

Di kota si ibu yang senantiasa terjaga
Merapal harap agar masih ada semoga

Untuk sekian rencana di dalam bencana
Untuk sekian ujian di dalam pujian


Jakarta, 16 Maret 2016

Thursday, March 17, 2016

DIALOG IMAJINER : PEMENANG

INT. RUANG TENGAH, SORE HARI
Ia tengah menikmati secangkir teh saat anaknya baru saja tiba di rumah dengan wajah yang agak kusut.

Ayah : “Bagaimana dengan lomba menggambarmu barusan nak?”

Sang anak menghela nafas sedikit agak dalam dari biasanya.

Anak : “Aku gagal mendapatkan hadiah sepatu olah raga yang sudah sejak lama aku inginkan itu ayah. Aku kalah”

Ia tersenyum.

Ayah : “Jangan kau kira menang itu hanyalah soal mendapatkan nak. Tetap mau menjalani setelah kehilangan, itu juga adalah menang. Tinggal kau yang pilih saja.”

***

Monday, March 14, 2016

DIALOG IMAJINER : PEMBAGIAN RAPORT

EXT. RUANG TENGAH, SORE
Keduanya baru saja tiba usai melakukan perayaan kecil di rumah makan padang selepas acara pembagian raport di sekolah sang anak barusan.

Anak : “Aku masih tidak mengerti mengapa Ayah masih saja tidak memberiku hadiah? Atau setidaknya memberiku sebuah perayaan yang lebih besar dari hanya sekedar makan-makan saja Ayah?”

Sang ayah mendengarkan.

Anak : “Bukankah Ayah pun tahu aku selalu naik kelas? Dan di kelas pun aku selalu mendapat peringkat tertinggi, selalu menjadi anak yang baik dan setiap guru memberi pertanyaan, aku pun selalu menjawab dengan benar?”

Sang ayah tersenyum.

Ayah : “Lalu? Apa yang spesial dari itu semua? Bukankah setiap anak bisa melakukan itu dengan mudah seandainya mereka belajar?”

Sang anak kebingungan.

Ayah : “Cobalah untuk melakukan bagian tersulitnya nak, menjadi naik tanpa menjatuhkan, menjadi tinggi tanpa merendahkan, menjadi baik tanpa menjelekkan dan menjadi benar tanpa menyalahkan.

Seandainya kau bisa melakukannya, hadiah dan perayaan macam apapun yang kau minta, Ayah tidak akan mencegahnya.”

***

TERMODINAMIKA I

Suatu ketika kau merasa limbung
perihal seluruh energi yang telah kau curahkan,
tak kunjung memberimu seranumpun buah

ingatlah bahwa,

“energi tidak dapat dimusnahkan,
ia akan berubah bentuk”

***
Jadi, mengheninglah.
Barangkali ia telah lama pulang kepadamu,
hanya saja kau kurang mengenalinya kali ini.