Tuesday, April 24, 2012

MENDIANG REPUBLIK


Apa kita sudah merdeka?
    Dan kita masih menganggapnya pertanyaan klasik. Tapi akan menjadi lebih klasik jika kita tetap tidak mampu menjawabnya. Akui saja bahwa kita tidak mempedulikan ini. Lantas hanya melenggang pergi menuju tempat tidur kita. Maka bersiaplah bahwa sang Mendiang Republik akan tetap membisikkan dan mempertanyakan hal yang sama di telinga kita. Menggoyangkan sedikit kemapanan mimpi-mimpi indah kita. Sehingga kita terbangun dalam pagi yang sedikit berbeda. Memperingatkan kita pada sebuah pertanyaan yang masih enggan dijawab. Saranku adalah temui sang Mendiang Republik. Agar setidaknya kita sedikit mengerti bahwa pertanyaan ini penting untuk sang Mendiang Republik.    
    Atau mungkin pertanyaan ini memang bukan untuk dijawab. Ya, dan mungkin pertanyaan ini memang hanyalah sebuah kicauan burung untuk menyemangati setiap pagi kita, sebuah sinar matahari yang akan membakar semangat kita, sebuah langit sore yang akan menemani penghayatan kita dan sebuah kesunyian malam yang akan terus menaungi perenungan kita. Hingga kita tak tersadar bahwa kita sudah sampai padanya. Pada sebuah titik kemerdakaan seorang manusia.