Monday, November 12, 2018

Tuesday, October 30, 2018

apo - lo - gia {n}


AKU DAN TANAH PERANG DI TUBUHMU



Tidakkah kau sadar halimunku?

Mantra manusia lampaumu masih merapal di kecupmu
selagi gendam kala silammu masih merajah di pelukmu.

Lalu kau biarkan aku bermesraan dalam teluhnya di semalaman suntukku lagi.

Tidakkah kau sadar sabanaku?

Lidah tajam yang tak kau hunuskan pada ilusimu kemarin,
adalah tebasan terdalam pada konstelasiku tentang kita dan Rumi.

Lalu kau biarkan luka itu memulih dengan
“…kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.” 1 lagi.

Tidakkah kau sadar ilalangku?

Kini perang kita adalah perang penyesalan.
Yang tidak akan menyisakan apa-apa selain babad paling menyedihkan.

Tentang sepasang kekasih yang tengah sekarat,
Yang hanya bisa mengais pengampunan dari sisa-sisa ingatan paling sia-sia.
Yang hanya bisa bertahan dengan pedang yang belum sempat ditempa lagi.

***


Potongan puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono tahun 1989